Friday 24 May 2013

Sembilan Puluh Persen Nelayan Hidup di Bawah Garis Kemiskinan

Sedikitnya 14,58 juta atau sekitar 90 dari 16,2 juta nelayan di Indonesia hidup di bawah garis kemiskinan, demikian kata Ketua Umum DPP Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Yussuf Solichien Martadiningrat, Sabtu (25/10).
 kondisi itu berlangsung karena belum profrsionalnya mengelolah potensi kelautan dan belum berubahnya pola pikir nelayan yang enggan merencanakan masa depannya.
Sebagai negara maritim, potensi kelautan indonesia sangat besar. potensi tersebut tidak dikelola oleh manajemen yang profesional.
Yussuf mencontohkan belum maksimalnya fungsi koperasi nelayan di beberapa sentra perikanan indonesia sehingga nelayan sulit mengembangkan usaha dalam menangkap ikan.
kondisi tersebut menyebabkan kerja nelayan menjadi tidak terorganisasi sehingga mendorong spekulan berbuat semaunya dengan menentukan nilai ikan.
apabila tangkapannya sedikit, nelayan merugi. tangkapan banyak pun tetap tak bisa untung karena harga ditentukan spekulan. hal ini diungkapkan mantan Kepala Dinas Potensi Maritim (kadispotmar) Angkatan Laut (AL).
kondisi itu diperparah oleh sikap nelayan yang "permisif" atau tidak perduli dengan masa depannya sehingga tidak bisa merencakan masa depan.
"Ketika banyak ikan, nelayan 'hura-hura' dan menghabiskan semua uangnya. ketika ikan sedikit, utang mengelilingi pinggang,"kata mantan asisten rencana dan anggaran kepala staf AL (KSAL).

sumber : http://www.tvone.co.id/index.php/cp/newsdetail/3980

No comments:

Post a Comment